Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Tengah membuka Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjaminan Mutu Pendidikan melalui Implementasi Program Prioritas (PROTAS) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Semarang. Kegiatan tersebut diikuti 160 peserta yang mewakili 125 sekolah jenjang SD dan 35 Satuan Pendidikan Nonformal (SPNF) Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Peserta berasal dari satuan pendidikan negeri, swasta, serta sekolah yang berada di bawah pengelolaan yayasan keagamaan, Kepolisian, TNI, dan berbagai mitra pendidikan, termasuk Majelis Pendidikan Katolik (MPK), Majelis Pendidikan Kristen Indonesia (MPKI), dan Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT). Kegiatan berlangsung selama tiga hari mulai dari tanggal 18 s.d 20 November 2025.
Kepala BBPMP Jawa Tengah, Dr. Nugraheni Triastuti, SE, M.Si., yang membuka kegiatan tersebut pada hari Selasa, 18 November 2025 menyampaikan bahwa peningkatan mutu pendidikan tidak dapat dilakukan secara parsial. Ia menekankan perlunya penguatan tata kelola penjaminan mutu melalui penggunaan data yang akurat, terukur, dan dapat dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan di satuan pendidikan. Menurutnya, penerapan program prioritas Kemendikdasmen perlu dilaksanakan secara konsisten untuk memastikan setiap sekolah mampu memberikan layanan pendidikan yang berkualitas dan merata. “Semua sekolah memiliki kesempatan yang sama untuk berkembang. Kuncinya ada pada pemanfaatan data dan komitmen untuk menjalankan program peningkatan mutu secara berkelanjutan,” ujarnya.
Bimtek PROTAS menghadirkan narasumber dari unsur pimpinan BBPMP, Widyaprada, akademisi, dan praktisi pendidikan. Peserta mendapatkan pembekalan mengenai pelaksanaan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) berbasis data Rapor Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data, penguatan kurikulum, pembelajaran mendalam, serta materi mengenai koding dan kecerdasan artifisial. Selain itu, peserta juga memperoleh penyegaran terkait Tes Kemampuan Akademik (TKA).
Pada akhir kegiatan di acara penutupan Bimtek, peserta mengapresiasi bimtek tersebut karena dinilai menjawab kebutuhan satuan pendidikan dalam meningkatkan mutu layanan. Yustina Suhestiningsih, guru SD ST Aloysius asal Kota Semarang, menyampaikan bahwa bimtek ini memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai pengolahan dan pemanfaatan data Rapor Pendidikan untuk menyususn program dan kegiatan sekolah yang lebih terukur dan akurat sesuai kebutuhan dan berbasis data. Ia menambahkan bahwa dirinya sangat senang karena juga mendapatkan banyak hal terkait Tes Kemampuan Akademik hal ini menjadi bekal bagi dirinya untuk dapat mempersiapkan pelaksanaan TKA di sekolahnya dengan lebih baik. Hal senada disampaikan Alfian Wisma Perdana, pamong belajar dari SKB Kabupaten Wonogiri, yang menilai materi mengenai kecerdasan artifisial dan kurikulum sangat relevan untuk diterapkan pada layanan pendidikan nonformal yang memiliki karakter peserta belajar yang beragam. Ditambahkannya bahwa materi KKA juga memberikan penguatan bagi dirinya utuk dapat memanfaatkan secara lebih maksimal kecerdasan artifisial dalam menyusun dan membuat bahan ajar yang lebih menarik dan interaktif bagi peserta didik di SKB.
Melalui kegiatan ini, BBPMP Jawa Tengah berharap seluruh satuan pendidikan mampu mengimplementasikan program prioritas Kemendikdasmen secara efektif dan berdampak langsung terhadap peningkatan mutu pembelajaran. Bimtek tersebut diharapkan menjadi langkah strategis untuk memperkuat budaya mutu serta memastikan layanan pendidikan yang lebih adaptif dan responsif terhadap tantangan masa depan. (hjw)


